Jurnalistonline.com, JAKARTA- Parsadaan (marga) Sagala Raja dohot boru se Jabodetabek menggelar Pesta Syukuran dan Tahun Baru di Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur pada Minggu, (28/1/24).
Antony Sagala, selaku Ketua Panitia mengatakan, para peserta yang datang sangat antusias dengan diadakannya acara tersebut. Buktinya, peserta yang hadir di luar target yang direncanakan.
"Yang datang sekitar 350-400 orang dari Jabodetabek. Iya sudah termasuk anak-anak" kata Antony saat dihubungi, Rabu (31/1/24).
Antony menambahkan, secara keseluruhan acara berjalan dengan sukses mengingat persiapan panitia sangat minim.
"Rapat pertama tanggal 3 Januari, tapi hasilnya yang terjadi di luar target kalau kita berkaca pada persiapan panitia yang hanya beberapa minggu. Sempat hujan kemaren, tapi itu di luar kendali kita. Tapi tetap berjalan dengan baik dan sukses" sambungnya.
Sementara itu, Ketua Umum Parsadaan Sagala Raja, Sahala Parningotan Sagala ikut mengapresiasi acara tersebut. Pasalnya, walaupun bukan sebesar acara Bona Taon, tapi peserta yang hadir seperti peserta Bona Taon.
Sahala mengungkapkan acara ini diadakan untuk tetap menjaga persatuan dan persadaan diantara na marhaha na maranggi (kakak beradik).
"Tidak boleh pajolo gogo (mendahulukan ego), papudi uhum (rendah hati) di dalam paradatan setiap hari dan harus adil. Bukan karena dia kaya raya, bukan karena dia punya jabatan tinggi, tapi harus adil" katanya.
Terakhir, Penasehat Parsadaan, Poltak Sagala angkat bicara perihal acara tersebut. Menurutnya, acara tersebut sangat meriah dan peserta yang datang sangat antusias.
"Ada 7 Pendeta yang hadir dan peserta kurang lebih 350-400 orang. Mereka cukup enjoy selama mengikuti acara tersebut termasuk ada tortor (tarian suku batak) juga diramaikan anak-anak yang dimana nanti merekalah yang meneruskan kita nanti" ucap Poltak Sagala.
"Sebenarnya persatuannya kuat, jadi kita punya konsolidasi yg sangat kuat dalam persatuan, kita ingin membangun sesuatu kebersamaan, karena kita ada di Tano Parserahan (tanah perantauan) ini, bagaimana Sagala Raja itu bisa sada dibagasan semua ulaon (satu di semua acara). Ulaon las ni roha (acara sukacita) & ulaon habot ni roha (acara dukacita), ya semua ulaon. itu pada konsep pertama, kalo kita nanti udah satu, bersatu bisa emang kuat, kita nanti bisa mengembangkan keluar, itulah bagaimana membina anggota ini menjadi lebih sejahtera hidup mereka, kehidupan bukan hanya sosial" tambahnya.
Di sisi lain, Calon Legislatif (Caleg) DPRD DKI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dapil 6 Jakarta Timur, Suryanto Gultom mengatakan, acara tersebut sangat bagus untuk tetap memelihara adat istiadat antar generasi. Dia melihat semangat persaudaraan dalam acara tersebut sangat kental.
"Ini bisa jadi contoh perkumpulan marga lain. Iya sangat bisa, karena generasi muda pun melihatnya sangat positif" kata Suryanto saat dihubungi, Rabu (30/1/24).
Suryanto menambahkan, peran orang tua juga penting dalam mengenalkan budaya, dan adat istiadat batak kepada anak-anak mereka supaya pada generasi selanjutnya, budaya batak tidak punah.
"Iya, terutama peran orang tua sangat penting ya, bagaimana mereka mengenalkan budayanya, mengikutsertakan juga para anak-anak ke dalam acara yang mengandung unsur adat istiadat suku batak" ucapnya.