Jurnalistonline.com, JAKARTA -Pada miladnya yang ke 22 Forum Betawi Rempug (FBR) akan berbeda dengan hari jadi sebelumnya. Dengan mengusung tema “Merawat Tradisi dan Kebhinekaan, Membangun Semangat Kebangsaan” akan menjadi turning poin kebangkitan kaum betawi yang dimulai dari organisasi kemasyarakatan Betawi ini.
Imam Besar FBR, KH Lutfi Hakim mengungkapkan, milad ke-22 akan memposisikan FBR pada tiga aspek untuk menjawab tantangan masyarakat dan generasi Betawi ke depan.
Dia menegaskan, menjaga tradisi Betawi adalah wajib bagi setiap anggota FBR dan orang betawi. Sebab, Betawi harus menyertai bahkan dapat berjalan bersama dengan berbagai perubahan.
Perubahan tidak bisa ditolak, tradisi adalah nilai yang harus dirawat, dijaga bahkan dilestarikan. Menurut dia, akan membangun penguatan sumber daya manusia (SDM) Betawi, khusunya anggota FBR agar memiliki ketahanan budaya (nilai/tradisi) untuk bisa menjawab berbagai perubahan.
Mengenai ketahanan budaya atau tradisi kebetawian, meskipun sudah ada lembaga adat, namun FBR memandang itu belum cukup tanpa disertai dengan kesadaran masyarakat Betawi secara keseluruhan, untuk Menjadi tuan rumah di Jakarta memerlukan dukungan seluruh komponen masyarakat betawi.
Selain itu, sosok Kiyai yang juga menjadi Wakil Ketua Tanfidziyah NU Jakarta, menjaga kebhinekaan di Jakarta tidak kalah pentingnya, karena molting pot budaya-budaya yang ada di Indonesia, keragaman dan menjaga kebhinekaan akan memperkaya hasanah tradisi Betawi.
Poin terakhir, FBR yang akan selalu menjaga tradisi dan merawat kebhinekaan di Jakarta tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya semangat kebangasaan, silaturahmi budaya dan interaksi sesama anak bangsa yang mampu menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air, “pungkasnya.