Jurnalistonline.com, Jakarta, - Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI) diduga melakukan tindakan yang tidak seharusnya terhadap atlet Pelatnas Sea Games Tahun 2017 hingga 2019.
Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Jawa Tengah (Jateng) Hartono, angkat bicara terkait dugaan yang dilakukan PBMI.
"Memang betul ada perlakuan yang tidak seharusnya terhadap para atlet Pelatnas Sea Games 2017-2019, atlet Jateng pernah mengadu ke saya selaku Ketum MI Jateng. Saya berpikir masalah tersebut ada diranah kebijakan PBMI" ungkap Hartono dilansir dari Sketsindo saat Senin (15/11/21).
Kemudian, lanjut Hartono, setelah dirinya mengetahui bahwa ada hak atlet yang dimanipulasi oleh PBMI terkait rekening BNI yang dibuka oleh atlet untuk menerima insentif, ternyata diketahui (oleh PBMI).
"Ada Buku Tabungan Rekening BRI atas nama atlet yang digunakan oleh PBMI untuk menampung bantuan dari Kemenpora dan KOI, dan atlet sama sekali tidak mengetahui dan tidak pernah merasa buka Tabungan di BRI" katanya.
Oleh karena itu, Hartono menilai ada sesuatu yang tidak beres dalam tata kelola keuangan yang dilakukan PBMI dan sudah ada niat jahat dengan indikasi mark up, fiktif dan rekayasa administrasi.
"Hal tersebut patut diduga perbuatan melawan hukum, merugikan keuangan Negara. Maka sudah sepantasnya para pemangku kewenangan perlu segera melakukan investigasi agar hal tersebut menjadi terang benderang" pungkasnya.
Untuk informasi, jalur yang ditempuh oleh mantan para atlet pelatnas 2013 hingga 2019 sudah memiliki alat bukti yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
Sebelumnya, Ketua Umum PBMI, Sudirman mengatakan, tidak mengetahui hal tersebut karena dirinya tidak terlibat langsung.
"Jika itu benar terjadi dari tahun 2017 hingga 2019, kenapa baru sekarang yang bersangkutan menyampaikan ke publik, itupun setelah dia gagal di PON Papua. Seharusnya jika yang bersangkutan punya bukti kuat, sebaiknya dilaporkan saja ke yang berwajib" kata Sudirman dilansir dari Sketsindo.