Jurnalist.online, JAKARTA - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, TNI-Polri bersama pihak terkait lainnya mengerahkan sebanyak 6.349 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa pada peringatan May Day, pada Sabtu (30/1). Ribuan personel itu disiapkan bila para buruh tetap mengadakan aksi pada esok hari.
Sebenarnya, kata Yusri, Polda Metro Jaya telah mengimbau kepada seluruh elemen buruh agar menahan diri untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa saat May Day. Alasannya, hingga saat ini, kurva penyebaran covid-19 di Indonesia masih bergerak naik.
Tak hanya itu saja, DKI Jakarta masih merupakan wilayah dengan jumlah penyebaran virus corona tertinggi. Makanya, bila aksi unjuk rasa ini berlangsung dikhawatirkan bisa meningkatkan jumlah para pengidap virus mematikan itu.
"Perlu disadari untuk serikat buruh yang turun besok, jangan sampai seperti di India. Di sana, sekitar 300 ribu orang positif. Lalu, sebanyak 8 ribu orang meninggal dunia," kata Yusri, di Polda Metro Jaya, Jumat (30/4).
Yusri menjelaskan, saat ini, pemerintah masih memberlakukan sejumlah aturan untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Misalnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Oleh karena itu, polisi mengimbau kepada serikat buruh yang tetap nekat untuk mengadakan aksi May Day agar mematuhi protokol kesehatan (prokes). Jika tidak, aparat gabungan tak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas.
"Sekali lagi, patuhi Prokes," tegas Yusri.
Sejauh ini, beberapa elemen buruh mengatakan akan menerapkan prokes dengan ketat. Misalnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) telah menyampaikan kepada Polri akan melakukan tes usap (swab test) kepada anggotanya yang akan mengikuti aksi.
"Sehingga, Polda Metro Jaya membentuk tim yang langsung berkoordinasi dengan teman-teman serikat untuk swab dulu sebelum melakukan kegiatan," sebut Yusri.
Berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, kegiatan unjuk rasa ini akan berlangsung di depan Mahkamah Konstitusi. Kemudian, Patung Kuda, Medan Merdeka Barat. Lalu, di kantor ILO.
Terkait tiga titik aksi unjuk rasa ini, polisi telah membuka sejumlah posko. Di posko itu, kata Yusri, pihaknya akan mengadakan rapid test antigen geratis. Tujuannya, agar pelaksanaan aksi unjuk rasa itu sesuai dengan prokes yang berlaku.
"Tiga ini yang terpusat oleh teman-teman serikat buruh, mulai dari pagi hingga sore," tambah Yusri.
Tentang apakah polisi akan mengalihkan arus lalu lintas di sekitar wilayah aksi, Yusri enggan berkomentar banyak. Sebab, pengalihan arus lalu lintas itu bersifat situasional.
"Tapi kalau pengalaman sebelumnya, jika massa di Patung Muda, jalur Sudirman-Thamrin dialihkan ke Tanah Abang atau Bundaran HI, kami akan melihay perkembangannya seperti apa," pungkas Yusri. (Fanss)